Polemik dan Rumit, Harga ZenFone dipasaran Mahal !


ASUSClub tidak panjang lebar akan posting ini, karena kita sudah mengetahui harga ASUS ZenFone di pasaran tidak terkontrol dan bahkan sudah kelewat batas wajar.

ASUSClub berusaha menelusuri asal sumber kenaikan harga ZenFone dipasaran dengan bantuan sejumlah ASUS Partner yang tersebar di wilajah Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Surabaya yang notabene sering menjadi patokan harga retail pasaran.

Pertama-tama,  masalah muncul instilah “ditimbun oleh pemain besar di pasar smartphone”, agar barang menjadi langka dan harga meningkat seiring dengan kosongnya produk di pasaran dan di ikuti dengan harga dollar yang saat itu melambung tinggi ; seperti yang dikatakan seorang member di forum yang sangat terkenal. Hal itu tidak benar sama sekali ; ASUSClub dan sejumlah ASUS Partner yang membantu ASUSClub telah menelusuri informasi ini apakah benar atau tidak. Dan ternyata hal tersebut tidaklah benar sama sekali, karena dari ASUS pusat sendiri di Taiwan memang barang masih sangat terbatas dan untuk saat ini hanya sanggup melayani pembeli dari ASEAN termasuk China. Dan ASUS pun masih berusaha menggenjot produksi ZenFone ini.

Kedua, menurut sejumlah ASUS Partner yang mau bekerja sama dengan ASUSClub telah menemukan beberapa kasus yang ternyata dimainkan oleh pihak Distributor dan ASUS Golden Partner atau Master Dealer sehingga ASUS Partner (bukan Golden) kesulitan mendapatkan ZenFone. ASUSClub akan membuat skema kecil distribusi ini

  • Distributor ASUS untuk ZenFone yakni (Metrodata, DataScrip, Erajaya) melakukan order ke ASUS di Indonesia yang diteruskan ke ASUS di Taiwan
  • ASUS Taiwan mencoba memastikan semua order terpenuhi, namun di lapangan saat Distributor terima barang ; jumlah yang diminta tidak sesuai.
  • Distributor mulai melakukan “tebang pilih” untuk siapa saja yang mendapatkan kuota jatah ZenFone ini (sebut saja Case One)
  • Mengetahui permintaan dari ASUS Golden Partner dan ASUS Partner yang membludak, Distributor juga melakukan (Case One)
  • Distributor mulai jualan Online melalui anak perusahaan yang sudah didirikan / ditunjuk dan tetap mensuplai untuk ASUS Golden Partner dan untuk ASUS Partner di nomor sekian-kan. (Case Two) hal ini menyebabkan tidak terbaginya ZenFone secara merata ke AGP dan AP.
  • ASUS Staff, pernah mewanti-wanti AGP (ASUS Golden Partner) dan Distributor untuk membagi rata ke semua ASUS Partner / Dealer yang tersebar di pelosok untuk ZenFone. Namun nyatanya langkah ini tidak berhasil sama sekali karena distributor masih berkekeuh order yang diminta tidak sesuai dengan jumlah permintaan dari ASUS Partner.
  • AGP menjual ZenFone ke AP (ASUS Partner) diharga diluar wajar, karena stok terbatas. Dan AP mau tidak mau membeli ZenFone tersebut untuk memenuhi permintaan pembeli yang membludak (Case Three)
  • Pernah terjadi kekosongan semua di semua distributor dan pihak distributor mulai menggunakan plan (Case Four) membundling ZenFone dengan perbandingan 1:1, 1:3 (1 ZenFone 3 barang lain) untuk ASUS Golden Partner / ASUS Partner mendapatkan ZenFone dengan membundlingnya dengan barang lain yang tidak laku dan lebih mahal.
  •  ASUS Partner (AP) bisa melakukan order langsung ke Distributor tanpa lewat AGP, namun apa daya AGP selalu lebih menang dengan kekuatan uang yang dimiliki sehingga Distributor lebih memprioritaskan AGP dulu baru ke AP. (Case Five)
  • Sudah ada stok ZenFone di AGP, namun AGP lebih enjoy menjual ZenFone ke AP dengan tidak memberitahukan stok Zenfone ke AP kalau ada barangnya. Dan beralasan “masih kosong / tidak jualan / stok tidak ada” (menurut pantauan ASUSClub dan ASUS Partner / AP yang menyamar menjadi pembeli biasa). Stok memang ada namun sudah habis untuk dijual ke pembeli / End User dengan ada beberapa dengan harga tetap dan beberapa dengan harga lebih mahal. (Case Six)

Dari skema flow diatas tersebut dan dengan perbandingan jumlah AP dan AGP yang dinotabene masih lebih banyak AP ketimbang dengan AGP, mau tidak mau AP “the last stand” mengambil inisiatif ZenFone tersebut dengan mengeluarkan pasukannya demi mendapatkan ZenFone untuk End-User / Pembeli dengan harga normal yang dimana seharusnya AP mendapatkan harga khusus AP untuk ZenFone tersebut. Dari sini harga sudah tercium akan lebih mahal (Case One, Two, Three and Four) hal ini juga di ikuti dengan masih langka nya produk ZenFone.

Dan juga AGP makin lama mengetahui permainan pasukan AP, pihak Distributor masih kewalahan dengan order permintaan dari AGP dan melakukan (Case Three). Disini beberapa AGP mau membuka pintu untuk AP namun masih tetap menggunakan (Case Three) dan AP mau tidak mau sekali lagi mengambilnya demi memenuhi permintaan End-User / Pembeli dengan harga yang tidak wajar / tidak normal. Disini sudah tercium harga akan naik lagi.

Dari rangkuman diatas bisa disimpulkan setidaknya ada 5 kasus yang harus di selesaikan oleh ASUS di Indonesia untuk menormalisasikan harga ZenFone ini. Dan menurut hitung-hitungan AP sebagai “The Last Stand” harga dinaikkan adalah sangat normal dan wajar, karena jika dijual masih dengan harga normal, AP akan sangat kesulitan memutar dana untuk barang tidak laku (bundlingan) tersebut. Untuk AGP bundling produk tidak berpengaruh besar karena punya dana yang jauh lebih besar.

AP sebagai “The Last Stand” makin lama tidak mau dengan aturan bundling tersebut karena dinilai / hitung-hitungan terlalu memberatkan dana yang ada, karena keuntungan yang didapat tidak seberapa namun harus menanggung barang lain yang sulit laku dan lebih mahal. Sehingga mencari alternatif kedua AP membeli ZenFone sebanyak mungkin untuk membalas perlakuan “tebang pilih” dari distributor dan AGP dengan harga tidak normal dan menjadi End-User / Pembeli biasa lalu imbasnya harga ZenFone dipasaran sudah tidak bisa terkontrol.

Melihat AP menaikkan harga, AGP juga ikutan berperan menaikkan harga ZenFone ini untuk menambah keuangan AGP. Menurut ASUS harga AGP lebih murah dari semurah-murahnya yang bisa didapatkan oleh AP.

ASUSClub meminta maaf, jika tulisan ini menyinggung sejumlah AGP / Distributor yang melakukan hal-hal trik marketing seperti ini. Semoga tulisan ini bisa membongkar permainan harga ini. Dan ASUSClub juga berterima kasih atas sejumlah AP yang mau diajak bekerja sama.

Permintaan dari sejumlah besar AP (ASUS Partner) hanya sedikit kepada AGP dan Distributor “bagi rata dan adil jangan tebang pilih, jual ke AP dengan harga dealer yang dikeluarkan ASUS tanpa bundling”.

Posted on 18 July 2014, in Editorial, Rumor and tagged , , , , . Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a comment